Kemarau Jiwa


Sejak akhir-akhir nie, ilham dariNya untuk menulis tak kunjung tiba. Menyepi, hilnag, entah ke mana. Tak kira berapa lama aku duduk depan skrin bercahaya nie, revise pengisian-pengisian dari manusia yg jiwa mereka ke syurga, semuanya kelihatan kabur dan samar. Sepertinya, tiada apa yg dapat dikongsikan, walhal ada saja usrah tiap-tiap minggu, ada saja daurah tiap-tiap bulan, ada saja member-member yg selalu berkongsi. Tapi segala ilmu dan kefahaman hanya mampu cerna sorang-sorang, dan hadam tanpa sedikit pun memberi manfaat buat yg lain.

Padahal,

"Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kebesaranNya dan kekuasaanNya, Ia memperlihatkan kilat kepada kamu, untuk menakutkan (dari panahan petir) dan memberi harapan (dengan turunnya hujan) dan Ia menurunkan hujan dari langit, lalu Ia hidupkan bumi sesudah matinya dengan hujan itu. Sesungguhnya yang demikian mengandungi keterangan-keterangan bagi orang-orang yang menggunakan akal untuk memahamiNya."- ar Rum:24

Kita ambil pengajaran dari sifat hujan yg Allah nyatakan, menghidupkan bumi. Dan dengan 'penghidupan' bumi, hiduplah makhluk yg mendiami bumi. Dan makhluk bumi bukan sekadar manusia, tapi merangkumi sekecil-kecil amoeba sp. sehingga sebesar-besar gajah Afrika. 

Pendek kata, hujan yg turun sememangnya bermanfaat buat semua.

Apalah guna, ilmu dan kefahaman tentang Islam yg sebenar, hanya mampu aku tulis dalam buku nota, tutup, simpan dalam beg. Apalah guna, aku hanya sentap sorang-sorang lepas tadabbur ayat Quran, tapi masih ramai yg last sekali bukak Quran, waktu majlis khatam Quran dua tahun lepas.

Seolah-olah kebaikan dan manfaat yg aku dapat, hanya untuk aku. Lemahnya aku, hanya mampu merasa alangkah nikmatnya kelak jika aku di syurga, tanpa mampu aku katakan pada dunia, jom la kita masuk syurga sama-sama! Padahal, luasnya syurga seluas langit dan bumi! 

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu, dan kepada Surga yang luasnya SELUAS LANGIT dan BUMI, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." -Ali Imran: 133 
 Dan cukup koyakk la hati nie, bila baca post dari Inspector Saahab,

“As much as we hate the economic system of capitalism which benefits the economically mobile people to go higher up in the rank of social wealth and downgrades the ordinary people even further which creates a larger gap between the two, it happens everywhere, in every aspects of life, whether we realize it or not.


Take for instance the so-called righteous people who pray days and nights and have their ibadahs multiplied each day, the want to gain the most from this world, to win this race to enter Jannah. To them this life is a competition. Survival of the fittest. And the strayed people are left forgotten, getting more strayed day by day. They either want to change but don't know how to or they don't want to change even they know how to.

The so-called good people are getting closer to Allah and the strayed are getting more carried away with their sins. But wait a minute! Are they even getting closer to Allah when they let their friends to go down the wrong path without even trying to lend a hand?

Life is not about getting our friends or enemies out of the equation so that we have less variables to deal with. It's about bringing them together with us into the equation and solve the problem for the best interests of all”
-NMS


Dengan post-post akhir-akhir nie yg bersifat peribadi dan penuh emosi. Matlamat nak buat sumbangan kecil dengan mengisnpirasikan jiwa lain, terus lari entah ke mana. Hilang erti 'sumbangan'.

xx

Maaf andai aku, dengan belas kasihan dariNya, diberi kefahaman tentang agama, tidak mampu menunaikan hak yg lain untuk dapat kefahaman yg sama. Maaf juga andai aku salah guna medium aku bercerita tentangNya, untuk bercerita tentang aku. Berjuta-juta maaf!

xx

Tapi aku tetap pandang segala yg terjadi ini adalah tarbiyyah (didikan) Allah untuk aku. Mungkin Dia ingin katakan padaku, aku perlu seimbangkan soal berbicara tentangNya, dan berbicara denganNya. Mungkin Dia ingin aku tahu, silap aku terlebih dalam neraca 'hubungan manusia', melebihi 'hubungan dengan Allah'.

xx

“Umat Islam adalah satu-satunya umat yang paling beruntung di dunia sekarang ini
kerana mereka memiliki Wahyu Allah yang terpelihara dalam keadaan utuh dan dalam
bentuknya yang asli, bebas dari kekotoran campur-tangan manusia. Setiap kata-kata
yang ada di dalamnya masih persis sama dengan ketika ia diturunkan kepada Rasulullah
saw.

Namun umat Islam ini juga adalah orang-orang yang paling malang di dunia ini,
kerana, walaupun mereka memiliki Wahyu Allah tetapi mereka tidak dapat memperoleh
berkat dan manfaat wahyu tersebut, yang sebenarnya tidak terhitung banyaknya itu”
-Abul al ‘Ala Al Maududi













2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes. Kita kena banyak baca buku2 yg membentuk fikrah Islam. Kena belajar dan cuba realistic approach menyentuhhati2 manusia. Keyboard warrior sahaja tak cukup. Insha Allah, kena terus qawiy n tsabat dalam jalan nie najah! :)

      Delete